Beranda Balap Chloe Dygert Berjuang Melawan Cuaca Ekstrem, Raih Perak di Kejuaraan Dunia Balap...

Chloe Dygert Berjuang Melawan Cuaca Ekstrem, Raih Perak di Kejuaraan Dunia Balap Sepeda

11
0

Di tengah cuaca mendung dan hujan lebat di Zurich, atlet balap sepeda asal Amerika Serikat, Chloe Dygert, sempat ragu untuk berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia kategori putri.

"Pagi ini, saya tidak ingin balapan," akunya seusai perlombaan. "Jadi, bisa finis kedua sekarang membuat saya sedih karena bukan emas."

Untungnya, Dygert tetap memutuskan untuk mengendarai sepeda Canyon miliknya. Ia berjuang keras dan finis di posisi kedua setelah Lotte Kopecky dari Belgia. Hasil ini merupakan pencapaian terbaik bagi tim AS dalam perlombaan sepeda putri sejak Inga Thompson pada tahun 1991.

Meski sempat mengalami kesulitan di kilometer terakhir, Dygert berhasil bergabung dengan empat pembalap terdepan, termasuk Ruby Roseman-Gannon dari Australia. Setelah Elisa Longo Borghini (Italia) mengawali sprint, Kopecky meluncur dan Dygert harus menempuh jarak lebih jauh untuk mengejar. Upaya tersebut hanya berbuah perak.

"Saya terjebak," kata Dygert. "Sekarang, kami dapat menganalisisnya berulang kali… Jika diberi kesempatan lagi, saya akan menyerang setelah Ruby menyusul. Dalam sprint dengan Kopecky, mungkin itu yang terbaik yang bisa saya lakukan. Mungkin itu sesuatu yang harus saya tingkatkan."

"Ada satu titik dalam sprint di mana saya ingin bergerak lebih awal, tetapi saya terlalu terjepit. Saya harus menempuh jarak lebih jauh dan beradu sprint dengan Kopecky bukanlah keahlian saya."

Setelah melewati garis finis, Dygert terduduk di lantai sambil menahan rasa sakit karena kram di kaki yang terluka parah akibat kecelakaannya di Kejuaraan Dunia 2020.

"Ini cukup umum terjadi, terutama saat cuaca dingin," tuturnya menenangkan diri. "Saya harus melawan rasa sakit itu."

Medali perak Dygert dalam perlombaan sepeda jalan raya melengkapi perunggu yang diraihnya dalam uji waktu pekan lalu, menjadikannya minggu yang cukup sukses bagi tim putri AS. Ditambah kemenangan Kristen Faulkner di Olimpiade dalam perlombaan sepeda jalan raya dan emas di kejar beregu di lintasan, tahun ini menjadi tahun yang membanggakan bagi atlet-atlet Amerika.

"Ada beberapa siklus di mana kami hanya memiliki dua tempat di Olimpiade," kata Dygert. "Kami mengalami banyak cedera dan penyakit di tim balap sepeda putri AS. Kami telah membuktikan tahun ini bahwa kami bangkit dan semakin kuat. Merupakan sebuah kebanggaan menjadi bagian dari tim AS tahun ini. Kami sangat kuat, meraih emas Olimpiade, dan sekarang perak di Kejuaraan Dunia. Saya bangga menjadi seorang Amerika."

Namun, hujan dan dingin terus mewarnai perlombaan. Mendengarkan Dygert, rasanya mengagumkan ia bisa menyelesaikan balapan, apalagi beradu sprint untuk merebut perak.

"Dengan satu putaran tersisa, saya harus melewati jalan dan saya gemetar tak terkendali, tidak tahu apakah saya bisa belok lagi, benar-benar dingin," ujarnya. "Awalnya saya memakai jaket hujan dan saya cepat merasa panas, jadi saya melepasnya. Ketika kami menuruni bukit atau melaju lebih pelan, itu sangat dingin, tetapi untungnya pada putaran terakhir saya harus banyak mengejar sehingga saya tetap hangat."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini