Beranda Balap Ketidakpatuhan Saint Piran terhadap Aturan UCI: Risiko Keselamatan dan Utang yang Tak...

Ketidakpatuhan Saint Piran terhadap Aturan UCI: Risiko Keselamatan dan Utang yang Tak Dibayar

22
0

Saint Piran, tim Kontinental Inggris, telah melanggar aturan UCI (Union Cycliste Internationale) dengan menggunakan stiker persetujuan rangka pada sepeda yang belum disetujui secara resmi. Pelanggaran ini menimbulkan masalah keamanan dan utang yang belum dibayar kepada staf tim.

Pelanggaran Aturan UCI

Selama musim 2022, Saint Piran menggunakan sepeda tak bermerek yang diimpor dari Tiongkok karena kesepakatan sponsor dengan Lapierre yang batal. Sumber mengungkap kepada Cycling Weekly bahwa rangka sepeda tersebut tidak legal menurut UCI karena tidak bermerek dan stiker yang digunakan tidak memenuhi spesifikasi persetujuan UCI.

Juru bicara tim mengakui bahwa stiker diterapkan "saat balapan," melanggar aturan UCI. Pascoe, manajer tim, diduga mengatur agar label kepatuhan UCI palsu ditempelkan pada rangka dan kemudian dipernis dengan cat kuku bening.

Meski dipertanyakan oleh beberapa pebalap, Pascoe berulang kali menyatakan bahwa rangka tersebut legal menurut UCI. Namun, dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Pascoe mengakui bahwa setelah inspeksi terperinci, rangka tak bermerek tersebut tidak sesuai dengan proses regulasi UCI.

Kekhawatiran Keamanan dan Pengabaian

Beberapa pebalap mengajukan dokumen yang menyoroti masalah keamanan terkait rangka tersebut. Namun, kekhawatiran mereka diduga diabaikan, dan pebalap malah dituduh "mengeluh."

UCI memiliki aturan dan regulasi ketat terkait proses persetujuan rangka. Label UCI harus "terlihat, tidak terhapuskan, dan tidak dapat dipisahkan dari rangka." Namun, stiker Saint Piran UCI tidak memiliki kode rangka dan hanya menyatakan "disetujui."

Utang yang Belum Dibayar

Terpisah dari pelanggaran UCI, mantan staf tim mengungkapkan bahwa mereka berutang ribuan poundsterling untuk upah dan biaya lainnya. Steve Lampier, mantan Direktur Olahraga Saint Piran, mengklaim bahwa tim berutang kepadanya hampir £30.000. Ia memposting foto sepeda Giant-nya di media sosial dan menjelaskan bahwa ia menjualnya untuk menutupi sebagian kecil dari utangnya.

Lampier menuduh bahwa Saint Piran tidak membayar tagihan hotel tim, yang memaksanya untuk menutupi biaya secara pribadi. Pesan yang dilihat oleh Cycling Weekly menunjukkan bahwa Lampier secara teratur meminta Pascoe untuk segera menyetor dana ke rekening tim karena kamar staf dan pebalap belum dibayar.

Selain Lampier, tiga orang lainnya juga telah mengungkapkan bahwa mereka belum menerima upah dan biaya lain. Namun, tim membantah memiliki faktur yang belum dibayar dan menyatakan komitmen mereka untuk memastikan semua utang dibayar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini