Lorena Wiebes (SD Worx-Protime) kembali mengukir namanya di Ford RideLondon Classique, Minggu kemarin. Ia menguasai ketiga etape dan klasifikasi umum.
Atlet asal Belanda ini mengulangi prestasinya tahun lalu dengan menyapu bersih balapan yang diselenggarakan di Essex dan London. Wiebes menang di Colchester pada Jumat, Maldon pada Sabtu, dan di The Mall pada Minggu. Kemenangannya selalu dipersiapkan sempurna oleh rekan setimnya Lotte Kopecky, yang menjadi juara dunia.
Charlotte Kool (DSM-Firmenich Post NL) dari Belanda berada di posisi kedua dengan selisih 25 detik, termasuk bonus. Kopecky melengkapi podium di tempat ketiga.
"Bersepeda melewati pusat kota London itu istimewa. Saya menikmatinya," kata Wiebes setelah acara. "Senang kami finis di posisi satu dan tiga di klasifikasi umum. Kami tidak terkalahkan di RideLondon ini."
Setelah menang pada etape pertama, Wiebes tidak menyembunyikan ambisinya untuk menguasai semua etape.
"Saya mengincar hat-trick," katanya. "Selalu sulit mengulangi prestasi, dan hat-trick lebih sulit dicapai. Kami bersyukur memiliki rekan setim yang kuat. Saya ingin berterima kasih atas semua yang telah mereka lakukan untuk saya."
Kemenangan di The Mall menjadi momen berkesan bagi Wiebes. Saat ia memenangkan balapan pada 2022, acara tersebut bertepatan dengan Platinum Jubilee Ratu, sehingga lomba sprint ikonik dipindahkan dari luar Istana Buckingham ke dekat Gedung Parlemen.
Di The Mall, Minggu lalu, Wiebes dan rekan setimnya Kopecky sama-sama merasa "bangga" atas penampilan tim mereka.
"Ini adalah penampilan yang sangat kuat dari tim," kata Kopecky. "Yang terutama saya suka adalah kami bisa saling percaya. Itu kunci sukses. Terkadang insting berkata lain, tetapi Anda harus selalu percaya dan mengikuti pimpinan Anda. Dengan mempercayai satu sama lain, Anda bisa menyelesaikannya dalam sprint yang begitu sengit. Saya senang dengan hat-trick Lorena."
Selain memenangkan ketiga sprint gerombolan, Wiebes juga meraih kemenangan di klasifikasi poin pada balapan tersebut. Rebecca Koerner dari Uno-X menguasai klasifikasi pegunungan, sementara pembalap muda terbaik adalah Eleonora Gasparrini (UAE Team ADQ) yang berusia 22 tahun, yang finis di urutan kedelapan secara keseluruhan.
