Beranda Balap Rahasia di Balik Sepeda Panjat Gunung Super Ringan

Rahasia di Balik Sepeda Panjat Gunung Super Ringan

19
0

KOMPASIANA- Bagi pencinta olahraga bersepeda, menapaki jalanan menanjak curam dengan kecepatan optimal menjadi sebuah tantangan tersendiri. Untuk meghindari hambatan angin, banyak pesepeda yang menitikberatkan pada aspek aerodinamika. Namun, dalam kasus balapan menanjak, faktor lain yang tak kalah penting adalah berat sepeda.

Aspek Penting Sepeda Panjat Gunung

Menurut dua pesepeda tercepat di Inggris, Andrew Feather dan Bithja Jones, kunci utama dalam menciptakan sepeda panjat gunung yang ideal adalah rangkanya. Sepeda yang ringan dan kokoh menjadi pertimbangan utama, terlepas dari apakah sepeda tersebut hanya digunakan khusus untuk kompetisi menanjak atau tidak.

"Geometri balap yang tepat dan tingkat kekakuan yang sesuai sangat dibutuhkan," ujar Jones. "Hindari rangka berjenis endurance yang mengutamakan kenyamanan. Anda membutuhkan transfer tenaga yang baik."

Rangka yang digunakan Jones adalah Tifosi Mons, yang berbobot ringan meski tidak terlalu ekstrem, yakni 890 gram. Sementara itu, Feather, yang bersiap mempertahankan gelar juaranya bulan ini, memilih menggunakan rangka merek baru asal Swiss, Swi.

Sebagai rangka monokok dan buatan tangan, bobot rangka ini hanya 680 gram, namun dengan harga yang mengerikan, mencapai 11.000 euro (sekitar Rp175 juta).

"Sangat ringan," kata Feather. "Terasa kokoh juga. Untuk membangun sepeda panjat gunung yang luar biasa, Anda harus mulai dengan rangka yang ringan. Setelah itu, hal terpenting berikutnya adalah roda."

Peran Roda yang Ringan dan Kokoh

Lagi-lagi, roda yang ringan dan kokoh menjadi kunci. Perlu diingat bahwa karena rotasinya, menghemat berat roda menjadi lebih penting. Namun, roda yang terlalu ringan bisa jadi kurang kokoh, sehingga keduanya harus seimbang.

"Saya sudah beberapa tahun menggunakan merek roda Hunt. Mereka membuat roda khusus panjat gunung yang sangat ringan, yakni Hunt Hill-Climb SL Disc Tubular. Bobotnya hanya 960 gram."

Penggunaan ban tubular juga dapat mengurangi bobot roda karena konstruksi peleknya yang lebih ringan. Khususnya dalam kasus Feather, ia menggunakan ban trek tanpa pelindung tusukan, yang masing-masing hanya berbobot 140 gram. Ini sekitar 100 gram lebih ringan dari ban tubular Continental GP4000 yang digunakan Jones.

Namun, ia mengakui bahwa cara ini berisiko, meski balapannya hanya berlangsung beberapa menit.

"Selalu ada keseimbangan. Anda bisa memilih yang paling ekstrem, membuat semuanya seringan mungkin," katanya. "Tapi, Anda tahu, risikonya semakin besar."

Komponen Sepeda yang Fleksibel

Komponen grupset adalah salah satu bagian yang bisa sedikit lebih fleksibel dalam balapan panjat gunung. Tidak ada tekanan untuk menggunakan teknologi terbaru dan paling mahal, atau memastikan semua komponennya serasi.

Sepeda panjat gunung tidak membutuhkan 11 atau 12 sproket, dan meski rem harus cukup baik untuk membawa Anda turun bukit dengan aman, mengorbankan sedikit kinerja demi bobot yang lebih ringan tidak masalah.

Trik Hemat Berat

Kedua pesepeda, Feather dan Jones, memanfaatkan beberapa trik untuk menghemat berat. Feather menggunakan sadel karbon ultra tipis yang sangat minimalis, mengorbankan kenyamanan demi penghematan berat. "Saya pernah melakukan perjalanan 100 kilometer dengannya dan tidak masalah," kata Jones, "tapi itu bukan pilihan untuk perjalanan jauh."

Di bagian depan, Feather memanfaatkan sponsornya untuk menggunakan peralatan Schmolke yang sangat ringan namun sangat mahal. Sementara itu, Jones memilih cara yang lebih ekonomis dengan memotong drop barnya, yang menurutnya menghemat sekitar 200 gram. Ia menggunakan selotip bar minimal untuk mencegah selip saat hujan.

Menggunakan kabel gigi yang lebih tipis sebagai pengganti kabel rem adalah trik lain khusus panjat gunung yang tidak direkomendasikan untuk dicoba di rumah. Sementara itu, dudukan komputer ultra ringan Feather dicetak 3D di Swedia, menghemat beberapa gram lagi.

Satu hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah lampu, yang wajib dipasang di depan dan belakang dalam balapan panjat gunung di Inggris. Jones merekomendasikan pengaturan uniknya, yakni satu lampu LED dengan baterai koin yang diikat dengan kabel zip.

Tips Akhir

Meskipun banyak inspirasi yang dapat diterapkan, Feather mengingatkan bahwa membangun sepeda impian adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan.

"Ini banyak membutuhkan percobaan dan kesalahan," katanya. "Bukan hanya membangun sesuatu yang seringan mungkin dan langsung menggunakannya. Saya pikir Anda harus menguji berbagai hal dan menyesuaikannya."

Menantang jalanan menanjak dengan sepeda yang sudah dioptimalkan tentu akan memberikan pengalaman bersepeda yang seru dan memacu adrenalin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini