Dalam minggu pertama Juni 2024, ajang Unbound Gravel yang dulu dikenal sebagai Dirty Kanza akan mengundang 4.000 pebalap ke Emporia, Kansas, Amerika Serikat. Dengan lima pilihan jarak tempuh, Unbound telah menjadi acara bersepeda gravel terkemuka di dunia.
Rute 200 mil yang tersohor menjadi ujian nyata daya tahan, kemandirian, dan keandalan sepeda. Selain harus menjaga asupan energi selama lebih dari 11 jam, pebalap dihadapkan pada bebatuan tajam yang terkenal merusak ban dan mematahkan semangat podium. Medan yang bergelombang dan cuaca yang tidak menentu semakin menambah kesulitan.
Pertengahan tahun seringkali membawa badai petir dengan hujan lebat dan hujan es, perubahan suhu mendadak dari gelombang panas yang tidak biasa hingga gelombang dingin, dan bahkan tornado sesekali. Artinya, para pebalap harus bersiap menghadapi segala kemungkinan.
Bagi mereka yang mencari tantangan ekstrem, Unbound Gravel menambah opsi 350 mil pada tahun 2018. Ajang epik yang dinamai Unbound XL ini pernah dimenangkan oleh pebalap seperti Rebecca "The Queen of Pain" Rusch dan bintang ultra-endurance Lael Wilcox, dan membuat para pebalap berjibaku selama 24 jam atau lebih.
Memasuki tahun ke-18, perlombaan Unbound Gravel sejauh 200 mil menjadi lebih kompetitif dari sebelumnya. Pebalap harus mengikuti undian untuk mendapatkan kesempatan berpartisipasi, sangat jauh dari awal yang hanya diikuti 34 pebalap pada tahun 2006.
Tahun ini, jajaran pesaing papan atas mencakup pebalap off-road terbaik Amerika, termasuk Keegan Swenson yang dominan, Lachlan Morton dari EF Education, dan mantan pemenang Ian Boswell dan Pete Stetina.
Kehadiran internasional yang terus berkembang semakin menguat dengan hadirnya juara Olimpiade dan Roubaix Greg van Avermaet, juara dunia gravel Matej Mohorič, pemenang Cape Epic 2024 Matt Beers, mantan pemenang Tour of Flanders dan Paris-Roubaix Niki Terpstra, dan tentu saja "Dutch Mafia" Laurens ten Dam dan pemenang Unbound 2022 Ivar Slik.
Pada bidang putri, juara wanita dari empat edisi terakhir, Carolin Schiff, Sofia Gomez Villafane, Lauren De Crescenzo, dan Amity Rockwell siap bertarung memperebutkan mahkota, tetapi persaingan akan sangat ketat. Di antara daftar favorit adalah Tiffany Cromwell dari Canyon-SRAM, Karolina Migoń pemenang Traka 360, juara bertahan Seri Gravil Earth Annabel Fisher, Geerike Schreurs dari SD Worx, dan peraih podium tahun lalu Sarah Sturm.
Di samping perlombaan dan bersepeda, minggu Unbound dipenuhi dengan pesta, peluncuran teknologi, dan pameran industri, yang semuanya menyumbang sekitar $5 juta USD untuk kota kampus kecil tersebut.
Ketatnya persaingan di ajang 200 mil juga dipicu oleh fakta bahwa Unbound adalah perhentian kedua dari seri Life Time Grand Prix, di mana 60 pembalap WorldTour, cyclocrosser, dan Olimpiade MTB bersaing untuk memperebutkan hadiah uang $250.000 dalam balapan gravel dan sepeda gunung tersulit di AS.
Peralatan dan keterampilan penanganan akan memainkan peran penting dalam menentukan siapa yang menang di tahun ini.
Setelah kekacauan banjir pada ajang 2023, yang ditandai dengan derailleur yang robek dan rangka sepeda yang rusak, Unbound 2024 menjanjikan tantangan yang berbeda dengan rute yang lebih berbatu dan teknis.
Tahun ini, rute balapan mengarah ke utara, arah yang hanya ditempuh dua kali sebelumnya. Berbatu dan teknis, rute sepanjang 200 mil ini bisa menjadi rute yang paling menantang, kata panitia penyelenggara.
Rute ini mencakup 202,9 mil jalan kerikil yang keras dengan tanjakan sekitar 11.000 kaki—lebih dari edisi rute utara sebelumnya. Jenis permukaan jalan bervariasi mulai dari jalan kerikil yang cepat hingga jalur ganda yang bergelombang dan hanya sedikit aspal, dengan 92% dari rute ditandai sebagai jalan tidak beraspal. Akan ada dua titik pemeriksaan di mana pebalap dapat bertemu kru mereka dan menerima dukungan dari luar serta dua "oasis" dukungan air netral.
Meskipun tidak ada siaran langsung aksi balap Unbound karena masalah akses, pembaruan dapat diikuti melalui media sosial. Rekaman sorotan yang diperpanjang akan tersedia pada hari Senin, 3 Juni.
