Julian Alaphilippe kembali menunjukkan kemampuan luar biasa dengan menjuarai etape ke-12 Giro d’Italia. Kemenangan yang dramatis dan emosional ini mengakhiri penantian hampir setahun sejak Alaphilippe terakhir kali meraih kemenangan.
Setelah memisahkan diri dari grup utama sekitar 120km dari garis finis, Alaphilippe berlaga solo untuk 10km terakhir yang menantang dari Monte Giove. Di tengah keraguan banyak pihak, Alaphilippe mampu mempertahankan keunggulannya hingga titik akhir, unggul 31 detik dari Jhonatan Narváez di urutan kedua.
Kemenangan Alaphilippe menjadi jawaban atas kritik keras dari manajer timnya, Patrick Lefevere, yang menuduhnya kurang disiplin. Namun, Alaphilippe tetap tenang dan bertekad membuktikan kemampuannya.
"Saya tetap tenang, saya percaya diri," kata Alaphilippe. "Saya memberikan segalanya untuk mencapai level terbaik saya, itulah yang memotivasi saya untuk melanjutkan karier. Dan hari ini, saya sangat senang memenangkan etape."
Kemenangan ini juga menjadi penegasan bahwa Alaphilippe masih menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan. Ia telah menunjukkan bahwa ia memiliki keberanian dan bakat untuk bersaing di level tertinggi.
Dengan Olimpiade Paris 2024 yang mendekat, Alaphilippe dipastikan akan menjadi salah satu bintang yang paling dinanti. Kemenangannya di Giro d’Italia ini menjadi sinyal kuat bahwa ia siap untuk merebut medali di tanah kelahirannya.
"Saya pikir saya tidak pernah benar-benar mati," kata Alaphilippe. "Tentu saja ada saat-saat sulit, tapi itu bagian dari karier bersepeda. Hari ini adalah jawaban terbaik."
