London – Mantan juara Tour de France, Bradley Wiggins, telah dideklarasikan bangkrut oleh Lancaster County Court pada 3 Juni lalu, menurut laporan The Times.
Wiggins, yang memenangkan delapan medali Olimpiade selama kariernya, telah mengalami kesulitan keuangan dengan perusahaannya, Wiggins Rights Limited, yang dilikuidasi pada September 2020. Perusahaan itu berutang hampir 1 juta poundsterling kepada kreditor.
Wiggins sebelumnya telah mengikuti Individual Voluntary Arrangement (IVA) pada tahun 2022, sebuah perjanjian keuangan untuk membantu orang membayar kreditor dan menghindari kebangkrutan. Namun, liquidator mengungkapkan bahwa mereka belum menerima pembayaran apa pun dari Wiggins atas utang sebesar £979.953 pada tahun yang sama.
Meski Wiggins membantah klaim tersebut, laporan liquidator pada 19 September 2023 menunjukkan bahwa IVA dapat dihentikan jika pelanggaran tidak diperbaiki. Dalam hal ini, Wiggins berpotensi menghadapi kebangkrutan.
Menurut Wiggins, kesulitan keuangannya disebabkan oleh kelalaian profesional pihak lain dan ia akan mengajukan tuntutan hukum. Ia juga mengklaim telah mengalami kesulitan mengakses dokumen yang diperlukan.
Kasus kebangkrutan Wiggins menyoroti kerentanan atlet profesional terhadap masalah keuangan, bahkan setelah mereka pensiun. Dewan Olahraga Nasional telah menyatakan kekhawatiran atas kurangnya dukungan bagi atlet dalam mengelola keuangan mereka.
Kebangkrutan Wiggins juga memicu perdebatan tentang perlunya standar tata kelola perusahaan yang lebih ketat untuk melindungi atlet dari eksploitasi finansial. Pengacara olahraga mendesak atlet untuk mendapatkan nasihat hukum yang tepat dan melakukan uji tuntas saat menandatangani kontrak dengan sponsor atau agen.
