Schwaz, Austria – Tim Ineos Grenadiers menunjukkan kreativitas mereka pada etape ketiga Tour of the Alps, mengutus Filippo Ganna untuk memaksa saingan mereka mengejar ketinggalan.
Setelah kehilangan pimpinan balapan, Tobias Foss menunjukkan determinasi untuk meminimalisir kerugiannya, finis di urutan ketiga dengan selisih waktu 31 detik dari pemenang etape Juan Pedro López. Direktur Olahraga Zak Dempster mengaku timnya kekurangan satu pembalap untuk menjalankan rencana mereka secara sempurna.
"Kami tidak ingin membuat semua orang bersantai," kata Dempster.
Strategi Ineos membuahkan hasil sebagian, memaksa tim rival DSM-Firmenich PostNL dan Decathlon AG2R La Mondiale untuk mengejar. Namun, Ganna gagal menyelesaikan misi solonya, tertangkap 27,8 km dari garis finis.
Kekecewaan karena melewatkan kemenangan etape pada hari sebelumnya memotivasi Ineos untuk mengambil risiko. "Kami menarik sepanjang hari di tengah angin kencang kemarin, dan tampaknya tidak ada yang tertarik memenangkan balapan kecuali mereka yang berada di kelompok terdepan," kata Dempster.
Dengan Foss yang sekarang menempati posisi kedua di klasemen umum, Ineos berharap dapat menyerang balik. "Kami tidak perlu mengontrol terlalu banyak lagi sekarang dan mudah-mudahan kami bisa menyerang," kata Foss.
Perjuangan Foss di medan pendakian menunjukkan performa terbaiknya. Dia mengakui dirinya "mengendarai dengan kecepatannya sendiri" dan secara perlahan menahan serangan dari pembalap seperti Romain Bardet.
Meski tidak lagi memimpin balapan, Ineos tetap percaya pada Foss. "Kami benar-benar percaya padanya dan itulah mengapa dia ada di tim," kata Dempster.
Tour of the Alps kini berada di tangan Lidl-Trek, dengan López di posisi pemimpin balapan. Namun, dengan medan mendaki yang menantang di etape keempat, Foss, O’Connor, dan Bardet siap memanfaatkan momentum untuk bersaing menuju Giro d’Italia.
