Beranda Berita Pensiun Dini Patrick Bevin, Kisah Dibalik Keputusan Berat Sang Pemenang Tour Turkey

Pensiun Dini Patrick Bevin, Kisah Dibalik Keputusan Berat Sang Pemenang Tour Turkey

21
0

Patrick Bevin, pebalap sepeda profesional dari tim WorldTour DSM-Firmenich-PostNL, telah mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia balap sepeda. Keputusan ini mengejutkan banyak penggemar dan pengamat, mengingat kontraknya masih tersisa satu tahun lagi.

Pada tahun 2020, Bevin didiagnosis menderita aritmia jantung, yang membuatnya absen dari balapan untuk sementara waktu. Sayangnya, masalah jantungnya kembali kambuh pada tahun 2024, memaksanya absen selama empat bulan di puncak musim kompetisi.

Setelah menjalani prosedur ablasi jantung untuk mengatasi masalah tersebut, Bevin kembali ke dunia balap pada tahun ini. Namun, pada bulan Maret, ia terpaksa berhenti saat mengikuti Volta Ciclista a Catalunya.

Meskipun demikian, baik tim maupun Bevin tidak menyebutkan masalah jantung sebagai alasan di balik pengunduran dirinya yang lebih cepat dari jadwal.

"Hari ini menandai berakhirnya sebuah era, hari terakhir saya sebagai pebalap sepeda profesional. Terima kasih kepada @dsmfirmpostnl yang telah sangat mendukung saya selama dua musim terakhir yang sangat sulit, tetapi mulai hari ini saya pensiun," tulis Bevin di akun Instagramnya.

Karier profesional Bevin dimulai setelah ia memenangkan gelar juara balap jalan Oceania pada musim terakhirnya sebagai junior pada tahun 2009. Ia kemudian balapan untuk tim Amerika Bissell selama empat musim.

Bevin kemudian bergabung dengan Cannondale-Drapac pada tahun 2016, yang menjadi pintu gerbangnya ke WorldTour. Ia kemudian membalap untuk BMC, CCC, dan Israel-Premier Tech sebelum bergabung dengan DSM pada tahun 2023.

Palmares Bevin antara lain gelar juara keseluruhan di Tour of Turkey (2022), tahapan di Tour Down Under, Tour de Romandie, Herald Sun Tour, dan dua gelar nasional dalam uji waktu.

"Ini bukan hanya akhir dari sebuah musim atau kontrak, tetapi juga akhir dari mengejar mimpi yang dimulai dengan ‘gap year’ hampir 15 tahun yang lalu," kata Bevin.

"Saya telah mengejarnya sekuat tenaga. Saya telah bertemu banyak orang hebat. Saya telah bepergian jauh dan luas, dan saya akan selamanya berterima kasih atas segala sesuatu yang telah dibawa balap sepeda kepada saya."

Pengunduran diri Bevin menjadi pengingat akan tantangan yang dihadapi atlet profesional dalam menyeimbangkan kesehatan, hasrat, dan komitmen mereka terhadap olahraga. Keputusannya yang berani untuk memprioritaskan kesehatannya adalah contoh bagi atlet lain untuk mendahulukan kesejahteraan mereka di atas segala hal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini