Tadej Pogačar, sang Juara Dunia bersepeda, kembali unjuk gigi di ajang UAE Tour. Dominasinya di balap etape selama seminggu terakhir membuat lawannya, Lennert Van Eetvelt dan Pello Bilbao, harus realistis dalam mengincar kemenangan.
Van Eetvelt, juara bertahan UAE Tour, dan Bilbao, peraih podium dua kali, mengakui beratnya bersaing dengan Pogačar. Mereka mengutarakan kiat khusus untuk mengimbanginya: kejutan saat balapan side wind atau angin samping.
"Kami tidak ingin memulai balapan dengan berpikir hanya akan berada di posisi kedua, namun dengan keikutsertaan Tadej, sangat sulit untuk bersaing," kata Van Eetvelt.
Senada dengan Van Eetvelt, Bilbao juga menganggap kehadiran Pogačar membuat persaingan untuk kemenangan jadi mustahil.
"Tahun ini akan sangat sulit untuk meraih kemenangan, tapi kami ingin melakukan sesuatu yang berbeda untuk memberikan tantangan yang bagus di sini," ujar Bilbao.
"Dari segi statistik, hampir tidak mungkin mengalahkannya di tanjakan. Satu-satunya peluang adalah mencari kejutan saat terjadi momen sulit dalam balapan. Tapi, itu pun akan sangat sulit," imbuhnya.
Bilbao yang berada di posisi ketiga pada UAE Tour 2022 lalu, mengesampingkan time trial sebagai penentu kemenangan keseluruhan. Demikian pula dengan Van Eetvelt yang berpendapat echelons akan lebih berpengaruh pada GC daripada time trial.
Meski demikian, pertarungan untuk gelar juara bisa dimulai sejak etape 1, saat terjadi sprint stage. Jalanan yang terbuka di padang pasir berpotensi memicu angin yang dapat mengacak-acak posisi. Namun, prakiraan cuaca saat ini menunjukkan potensi echelons yang tidak sekuat pada etape 2 UAE Tour Women.
Etape 2 dan 3 akan menjadi ajang pembuktian. Time trial dan summit finish ke Jebel Jais akan menjadi indikator awal apakah Bilbao, Van Eetvelt, atau pembalap lain mampu memberikan perlawanan kepada Pogačar yang superior.
