Tom Pidcock, pembalap muda asal Inggris, telah membuktikan kemampuannya dengan menjadi pemenang pertama dari seri Ardennes Triple 2024 di Amstel Gold Race. Kemenangan ini semakin menguatkan tekad Pidcock untuk meraih gelar juara di Liège-Bastogne-Liège, kata pelatihnya di Ineos Grenadiers.
Setelah mengukir sejarah sebagai pembalap Inggris pertama yang menjuarai Amstel Gold Race, Pidcock menargetkan Liège-Bastogne-Liège, balapan klasik tertua dalam dunia balap sepeda. Tahun lalu, Pidcock berhasil meraih posisi kedua di ajang tersebut, yang merupakan pencapaian terbaik bagi Inggris di balapan ini.
Pidcock juga akan berpartisipasi di La Flèche Wallonne pada hari Kamis dan Liège-Bastogne-Liège pada Minggu depan. Pada La Flèche Wallonne 2021, Pidcock menempati urutan keenam setelah finis kedua di Amstel Gold Race dan memenangkan Brabantse Pijl. Namun, pada tahun 2023, ia hanya mampu finis di posisi ke-18 di Mur de Huy.
Meski sempat mengalami kemunduran karena cedera akibat jatuh di Tirreno-Adriatico pada awal 2023, pelatih Pidcock, Kurt Bogaerts, yakin anak didiknya telah kembali ke performa terbaiknya.
"Sekarang dia telah meraih kemenangan besar. Itu membuatnya lebih mudah," kata Bogaerts. "Selama empat tahun terakhir, dia selalu memenangkan balapan besar. Dia telah menunjukkan bahwa dia bisa bersaing dengan yang terbaik."
Bogaerts percaya bahwa Pidcock memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan, terlepas dari kehadiran Mathieu van der Poel dan Tadej Pogačar pada Minggu nanti.
"Jika Anda percaya semua yang ditulis tentang Mathieu, dia pasti akan memenangkan Amstel bahkan sebelum dia bertanding," ujar Bogaerts. "Itu tidak terjadi."
"Mereka juga manusia biasa. Pada hari Rabu di Mur de Huy, ini soal posisi yang bagus. Di Liège, Tom akan mencoba mengalahkan Pogačar dan Van der Poel, seperti yang telah dia lakukan di masa lalu."
Kemenangan di Amstel Gold adalah prestasi yang luar biasa, kata Bogaerts. "Tapi ini belum berakhir. Kami akan tetap tenang dan terus berusaha."
