Menggelar balap sepeda bukanlah perkara mudah, bahkan untuk ajang kecil sekalipun. Penyelenggara harus siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk pendanaan yang minim dan tuntutan yang tinggi.
Seorang penyelenggara balap sepeda bernama Bernard pernah mengalami pengalaman buruk saat mengurus sebuah time trial. Acara tersebut bertepatan dengan pemakaman, sehingga mengundang ketegangan soal pembagian penganan. Sampai saat ini, hasil balapan dan hadiah belum juga dibagikan.
Bernard mengomentari keruntuhan Tour of Britain, ajang balap sepeda bergengsi di Inggris, karena kurangnya dana. Ia berpendapat bahwa mengumpulkan dana sebesar £2,6 juta adalah hal yang sulit, bahkan jika biaya pendaftaran dinaikkan.
Menurut Bernard, penyelenggara balap sepeda menghadapi dilema karena sulitnya mendapatkan uang dari penonton dan hak siar televisi. Bahkan, sebagian balapan harus mengeluarkan biaya agar ditayangkan di televisi.
Di sisi lain, penyelenggara juga harus mengeluarkan biaya besar untuk membayar polisi, menutup jalan, menyewa tenda, dan layanan pencatatan waktu. Semua layanan ini menuntut bayaran yang tinggi, sehingga biaya pendaftaran pun terpaksa dinaikkan.
Situasi ini diperburuk lagi dengan adanya tagihan polisi yang membengkak, hingga mencapai £35.000. Hal ini menyebabkan biaya pendaftaran terus meningkat, sehingga peserta balapan harus merogoh kocek lebih dalam.
Menyelenggarakan balap sepeda berskala kecil seperti time trial klub atau lomba sirkuit memang sedikit lebih mudah. Namun, Bernard memiliki solusi untuk mengatasi masalah pendanaan. Ia mengusulkan agar balapan berskala kecil menyubsidi balapan berskala besar.
Menurut Bernard, jika usulan ini diterapkan, peserta balapan klub 10 mungkin harus membayar biaya pendaftaran sebesar £27.000. Jumlah ini mungkin terasa memberatkan, namun tujuannya adalah untuk mendukung penyelenggaraan balap sepeda yang lebih besar dan berkualitas.
