Setelah sempat mereda sejak 2017, kini helm dengan visor internal kembali menjadi tren. Terbaru, POC merilis Procen Air, yang menawarkan perpaduan aerodinamika dan kenyamanan yang tak tertandingi.
Terinspirasi dari helm time trial, Procen Air mengusung desain ramping yang memaksimalkan efisiensi aerodinamika. Bentuknya yang menyerupai tetesan air memungkinkan udara mengalir dengan lancar, mengurangi hambatan angin. Yang menarik, terdapat tiga ventilasi di bagian depan helm yang diklaim dapat meningkatkan kecepatan dan pendinginan.
Selain aerodinamika, kenyamanan juga menjadi fokus utama POC. Helm ini dilengkapi penutup telinga yang unik, yang tidak hanya menghalau angin tetapi juga meredam suara berisik saat melaju kencang. Pengguna pun dapat tetap mendengar dengan jelas meskipun sedang bersepeda dengan kecepatan maksimal.
Visor pada Procen Air dapat dilepas dan dipasang dengan mudah menggunakan sistem magnet. Tersedia lensa bening dan lensa utama yang menggunakan teknologi Clarity serupa dengan yang digunakan pada kacamata hitam POC.
Meskipun mengusung fitur canggih, Procen Air tetap mengikuti peraturan UCI dengan panjang yang tidak melebihi ketentuan. Tersedia dalam tiga ukuran, helm ini dijual dengan harga Rp 6,5 juta. Terdapat dua pilihan warna, hitam dan putih.
Meski desainnya kontroversial, Procen Air memiliki potensi untuk menjadi pilihan menarik bagi pebalap yang mengutamakan kecepatan dan kenyamanan.
