Jakarta – Pebalap asal Inggris, Pfeiffer Georgi, menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih podium ketiga pada ajang Paris-Roubaix Femmes. Hasil ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kariernya.
Georgi, 23 tahun, awalnya tampak finis di posisi keempat setelah Marianne Vos yang diprediksi menjadi pemenang. Namun, hasil foto finish mengungkap fakta mengejutkan. Georgi ternyata berhasil mengungguli Vos dan mengamankan posisi ketiga.
Dengan mata berbinar, Georgi mengungkapkan kegembiraannya. "Saya tidak yakin apakah saya finis keempat atau ketiga ketika melewati garis finis. Jadi, saya sangat berharap bisa naik podium," ucapnya.
Georgi mengakui tekanan yang dirasakan saat balapan di velodrome bersama pebalap legendaris Vos, mantan juara dunia Balsamo, dan Kopecky, pembalap nomor satu dunia saat ini. Kendati demikian, ia pantang menyerah dan berusaha semaksimal mungkin.
"Saya berusaha untuk tidak terjebak dan harus pergi lebih awal karena mereka datang," ungkap Georgi. "Itu akan menjadi tantangan berat untuk mengalahkan mereka dalam sprint. Namun, di akhir Roubaix, apa pun bisa terjadi, dan saya melakukan lunge besar di akhir untuk naik podium."
Bagi Georgi, Paris-Roubaix adalah lomba impian yang ingin ia menangkan. Dengan hasil podium ini, ia semakin termotivasi untuk kembali dan bertarung demi meraih trofi bergengsi tersebut.
"Edisi pertama sangat gila bagi saya. Saya mengalami banyak kecelakaan dan kesialan. Namun, kemudian saya kembali dan meraih beberapa hasil solid dengan dua top 10. Saya mulai mencintai lomba ini. Dan sekarang, saya yakin ini adalah lomba impian saya untuk dimenangkan. Jadi, saya akan terus kembali dan berjuang untuk itu," tegas Georgi.
