Beranda Berita Unbound Gravel 200: Persaingan Makin Ketat, Sprint Finish Jadi Hal Biasa

Unbound Gravel 200: Persaingan Makin Ketat, Sprint Finish Jadi Hal Biasa

58
0

Emporia, Kansas – Unbound Gravel 200, balapan sepeda offroad jarak jauh ikonik, kembali digelar tahun ini dengan persaingan yang semakin sengit. Peter Stetina, peraih gelar Belgian Waffle Ride Tripel Crown, akan kembali berlaga di ajang ini untuk kelima kalinya.

Stetina menyoroti meningkatnya kecepatan dan intensitas balapan Unbound Gravel dalam beberapa tahun terakhir, yang seiring dengan peningkatan kualitas peserta. "Sprint finish menjadi semakin umum," tuturnya, "Ini menunjukkan bahwa disiplin ini semakin kompetitif, dan saya sangat mendukung hal ini."

Dulu, kemenangan solo di Unbound Gravel masih mungkin terjadi. Namun, sejak 2020, tiga balapan terakhir ditentukan oleh sprint yang sangat ketat, dengan selisih waktu hanya beberapa detik. "Saya rasa banyak pembalap terkejut dengan kecepatan dan intensitas balapan sekarang," kata Stetina.

Selain persaingan yang ketat, pembalap dari latar belakang balap jalan raya kini juga beralih ke gravel. Namun, Stetina menekankan bahwa tidak semua pembalap jalan raya bisa menjadi pembalap gravel yang sukses. "Ada beberapa pembalap yang beradaptasi dengan cepat, tetapi ada juga yang kesulitan," ujarnya. "Menjadi pembalap jalan raya yang bagus tidak serta-merta menjamin kesuksesan di gravel."

Tren kecepatan yang meningkat juga terlihat di balapan gravel lainnya. Keegan Swenson mencetak rekor waktu baru di Leadville Trail 100 MTB dan Sea Otter Classic Fuego XL. "Kecepatan semakin tinggi karena semakin banyak pembalap top di lapangan," ujar Ivar Slik, pemenang Unbound Gravel 2022.

Lonjakan persaingan ini menjadi tantangan bagi pembalap veteran seperti Lachlan Morton, mantan pembalap WorldTour yang kini berkompetisi di Life Time Grand Prix series. "Gravel racing sekarang berada di titik yang sama dengan balap jalan raya ketika saya meninggalkannya," kata Morton. "Saya rasa itu perlu, tetapi saya tidak berniat terlalu jauh mengulang masa lalu."

Meski persaingannya ketat, Stetina meyakini bahwa Unbound Gravel tetap mempertahankan "semangat gravel" yang menonjolkan petualangan. "Saya rasa sprint finish akan terus berlanjut di Unbound," tandasnya. "Emporia memiliki perbukitan yang jauh, sehingga satu jam terakhir balapan akan datar. Dengan kompetisi yang ketat, seorang pembalap harus menyerang dari jauh jika ingin menang solo."

Unbound Gravel 200 tahun ini akan digelar pada 3 Juni 2024, dan dipastikan akan menyajikan aksi balap yang seru dan penuh gengsi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini